Tuesday, January 25, 2011

Surat Cinta #11: Untuk "The Heart of The Matter"

Waktu saya pulang dalam keadaan patah hati. Saya banyak menangis diam-diam. Sepanjang di angkot, mata saya basah terus entah kenapa. Memangnya kenapa kalau menangis? bukankah yang aneh itu yang justru tidak pernah menangis.

Banyak gundah di hati. Lalu saya pun tidak dapat mengobrol dengan siapa-siapa. Kalau sudah begitu, yang saya lakukan adalah cepat-cepat pulang ke rumah. Ganti baju longgar. Matikan lampu kamar, lalu nyalakan CD, putarkan lagu-lagumu.

Saya akan tidur menghadap ke dinding. Menyusupkan tangan saya ke bawah bantal. Lalu tidur dengan hanya mendengarkan detak jantung di kuping saya. Memejamkan mata saya. Lalu tetap mendengarkan lagu-lagumu.

Beberapa track dari album favorit yang sering sekali saya putar. Tapi lalu ada satu lagu yang sering sekali saya putar berulang-ulang itu adalah lagu “The Heart of The Matter” dari album Testimony: vol.1, Life & Relationship.

“Forgiveness.. forgiveness.”

Kata terbaik yang saya dengar setelah itu. Kata yang menusuk hati saya, kemudian membuat mata dan pipi saya basah. Cairan hangat yang keluar dari mata saya pun bertambah banyak, tapi saya menikmatinya. Saya biarkan saja mereka.

Ketika tidak ada seorangpun yang dapat kamu ajak untuk berbagi. Ada lagu yang mendengarkanmu. Ada lirik yang memelukmu. Ada air mata yang mengecup pipimu perlahan. Lalu ada bantal untuk menyembunyikan mata bengkakmu.

“The Heart of The Matter” adalah salah satu judul lagu yang akan selalu saya putar. Berulang-ulang. Ketika saya mau mengampuni dan terlalu berat untuk melakukannya.


weheartit


Terima kasih India Arie, mengajarkan saya untuk melakukannya.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Sebuah Catatan Tidak Kreatif Tentang Cara-Cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai

Cara-cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai, adalah sebuah buku yang sedang kamu tunggu. Ia lahir sebentar lagi, tepat di 16 A...